Tuesday, December 23, 2014

Rejim Beraja Saudi Meniti Jalan Kejatuhan

Bila rakyat mengamuk tak ada satu kerajaan pun mampu bertahan

Kerajaan Saudi telah Menghalalkan Kezhaliman atas Umat Islam


Bismillahirrahmaanirrahiim.

Kerajaan Saudi (Raja Abdullah) baru-baru ini menetapkan Ikhwanul Muslimin (IM) dan elemen-elemen Mujahidin di Suriah sebagai teroris. Itu terjadi pada Jumat 3 Maret 2014.
Ini benar-benar sebuah bencana dahsyat yang menimpa tubuh Ummat Sayyidul Mursalin SAW. Kini kaum Muslimin bukan hanya diserang dan dijadikan sasaran oleh kaum kufar, tetapi juga diserang oleh sesama Muslim yang diberi kekuatan dan kuasa di muka bumi. Punya kekuasaan bukan untuk membela Umat, malah menindas Umat. Inna lillahi wa inna ilaihi ra’jiun.
Menghalalkan yang Haram, Mengharamkan yang Halal. Melanggar Batas SYARIAT.
[a]. Ketika Ikhwanul Muslimin ditetapkan sebagai teroris oleh Raja Abdullah, hanya karena gerakan dakwah ini dianggap mengancam eksistensi Bangsawan Ibnu Saud di Saudi. Al Ikhwan dianggap anti dengan sistem kerajaan, dan lebih pro sistem demokrasi. Padahal di Qatar juga sama-sama kerajaan, faktanya IM baik-baik saja sikapnya.  Bahkan ketika Presiden Mursi baru menjadi presiden, negara yang pertama-tama dia kunjungi adalah Saudi. Hal itu untuk memberi signal, bahwa IM tidak berkepentingan memberangus kerajaan Saudi.
Setahu kami IM itu sangat elastik. Mereka bisa menyesuaikan dengan berbagai kondisi politik. Di bawah sistem demokrasi, kerajaan, militeristik, diktator sipil, dan sebagainya mereka bisa eksis. Salah besar kalau Saudi memandang IM jadi ancaman dinasti. Mungkin karena Kerajaan Saudi selalu mendengar bisikan-bisikan maut dari para penasehat anti Islam, sehingga keputusan politiknya sering blunder bagi Umat.
[b]. Ketika Jabhah Nusrah ditetapkan sebagai teroris oleh Raja Saudi, maka mereka sedang berjuang membela Umat di Suriah. Lho, kok malah ditetapkan sebagai teroris? Padahal semula tokoh-tokoh negara Saudi sangat ambisius ingin cepat menghancurkan Bashar Assad di Suriah.  Ketika Amerika tidak jadi menyerang Suriah, pemerintah Saudi mencak-mencak. Itu tandanya, mereka ingin Bashar Assad segera dihabisi. Nah, sekarang pejuang yang melawan Bashar malah diteroriskan oleh Saudi. Alasan yang kongkrit, karena Jabhah Nusrah nantinya dikhawatirkan akan melanjutkan serangan ke Saudi, untuk mengguncang eksistensi Bangsawan Ibnu Saud.
[c]. Daulah ISIS juga disebut sebagai teroris. Padahal mereka belum pernah melakukan serangan, gangguan, atau operasi yang merugikan kepentingan Saudi. Jadi apa dong parameternya? Mengganggu tidak, menyerang tidak, tapi diteroriskan. Alasan dari semua ini adalah karena ISIS berpotensi membahayakan eksistensi Bangsawan Ibnu Saud yang berkuasa di Saudi.
Jadi kesemua alasan ini lebih terfokus pada KETAKUTAN Pemerintah Kerajaan Saudi kalau kekuasaannya berakhir dengan datangnya orang-orang yang dianggap Islam militan, Islam garis keras, Islam pro Khilafah. Jadi alasan utamanya soal ketakutan kekuasaan mereka lenyap.
Tapi masalahnya… Dengan menetapkan organisasi Islam seperti IM sebagai teroris, konsekuensinya secara SYARIAT ISLAMI sangatlah hebat dan dahsyat. Mari kita timbang-timbang sedikit…
[1]. Sebuah organisasi yang ditetapkan sebagai teroris, otomatis HALAL DARAH-nya. Mereka boleh ditumpas, dihabisi, disikat sampai ke akar-akarnya.
[2]. Seluruh anggota organisasi itu otomatis dinyatakan sebagai kelompok teroris. Termasuk di dalamnya para pemuda, remaja, kaum wanita, anak-anak, atau keluarga besar organisasi tersebut. Kalau Jabhah Nusrah anggotanya kebanyakan prajurit dan laki-laki. Tapi IM banyak anggotanya pelajar, mahasiswa, kaum wanita, ibu rumah-tangga, dll.
[3]. Seluruh kepemilikan harta-benda dari kelompok teroris dinyatakan HALAL untuk diambil, disita, dijarah, dan sebagainya. Ini sama dengan menghalalkan kepemilikan kaum Muslimin.
[4]. Seluruh buku-buku, ceramah, produk media, kaset, simbol, referensi dan apapun yang berkaitan dengan kaum teroris itu otomatis dinyatakan terlarang, haram disebarkan, harus dimusnahkan.
[5]. Seluruh pemimpin, aktivis, penggerak organisasi itu dinyatakan sebagai DPO (daftar pencarian orang), musuh negara, harus ditangkap, harus diadili, kalau perlu dihukum mati.Sedemikian sadisnya watak penguasa Arab Saudi.
Maka langkah yang dilakukan ini amat sangat berbahaya. Rasulullah SAW bersabda: “Al Muslimu akhul muslimi laa yazhlimuhu wa laa yuslimuhu” (seorang Muslim adalah saudara Muslim yang lain, tidak boleh menzhaliminya, tidak boleh membiarkannya dizhalimi). Nabi SAW juga bersabda: “Kullu muslim lil muslimi haramun daamahu, wa maaluhu, wa ‘irdhuhu” (setiap Muslim atas Muslim yang lain diharamkan darahnya, hartanya, kehormatannya).
Ini jelas-jelas merupakan batasan SYARIAT yang tak boleh diganggu-gugat, bahwa Islam menjaga darah, harta, kehormatan kaum Muslimin. Semua ulama Ahlus Sunnah sepakat atas koridor ini.
Di antara bentuk kekufuran yang nyata terhadap agama Allah ialah siapa saja yang mengharamkan apa yang Allah halalkan, danmenghalalkan apa yang Allah haramkan. Para ulama sepakat tentang KEKUFURAN pihak semacam itu.
Nabi SAW pernah ditegur oleh Allah Ta’ala ketika hampir mengharamkan madu, karena provokasi sebagian isterinya. Beliau ditegur dalam Surat At Tahrim, karena tidak boleh mengharamkan sesuatu tanpa SULTAN (petunjuk ilmu) dari Allah, semata-mata demi memuaskan hati segelintir manusia. Nabi SAW saja ditegur, apalagi pihak-pihak tertentu yang tidak ada seujung kukunya Nabi SAW. Maka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram, adalah bentuk kekufuran yang nyata.
Kita harus terus berusaha mengingatkan Umat akan hal-hal seperti ini. Tidak mesti takut ke siapapun, selain Allah Ta’ala. Harus dibedakan dengan jelas hakikat Dakwah Salafiyah yang lurus dengan kepentingan sempit kekuasaan politik. Jangan menjadi manusia “bermuka dua”, nanti akan sengsara!  
“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.”Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” [Al Maa-idah 52]

jika bersekutu dengan AS dan Israel (Yahudi dan Nasrani) maka mereka itulah orang-orang yang munafik mengingat kedua negara tersebut memusuhi ummat Islam.

Israel (Yahudi) jelas menduduki Palestina dan Masjidil Aqsha serta membantai ummat Islam di sana berulangkali. AS (Nasrani) yang sebetulnya dikuasai Zionis Yahudi menyerang dan membantai ummat Islam di Afghanistan dan Iraq.

AS juga melakukan makar untuk menguasai kekayaan alam (migas, emas,dsb) negara2 Islam seperti Indonesia.

Ummat Islam itu berkasih sayang terhadap sesama, namun keras terhadap orang-orang kafir:
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Fath 29]

Jika bersekutu dengan AS memusuhi dan berpartisipasi dalam pembantaian terhadap umat Islam (Ikhwanul Muslimin) di Mesir maka mereka itulah orang-orang munafik.
Walahu a’lam. - sumber

6 comments:

  1. Hanya di Negara 2 Islam yang Beraja tidak ada domokrasi. Kalau ada pun status quo tidak akan tukar. Ini lah nasib orang2 Islam yang terpaksa menjadi hamba seumur hidup kpd Bangsawan yg Durjana.

    ReplyDelete
  2. Bahslol

    Mereka2 ada Online dgn Tuhan konon nya.

    Bahalol saja

    ReplyDelete
  3. IS memang menyimpang walaupun asalnya cuba berjihad menentang kekejaman. Namun IS kini telah melakukan kekejaman dengan membunuh ramai umat Islam yang tidak menyokong mereka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa beza nya Al Sisi, Amerika dan sekutunya membunuh membunuh ramai umat Islam.
      Sama je .... satu ada lesen...satu lagi tak ada lesen 007.
      Akhir zaman ......

      Delete
    2. Anon 12
      Bangang kamu ni.. cuba semak fakta dulu.. kat mana kamu tahu dia org tu kejam.. yang kamu dapat maklumat kejamnya dia org tu dari akhbar amerika..

      cuba semak fakta dulu.. dan semak dulu berita dari org kafir.. kecualilah kamu tu kafir..

      Delete
  4. Kekayaan hasil bumi akan habis jua suatu hari nanti.jika tiada modal insan yang berpengetahuan dan berilmu maka akan balik la kepada asal iaitu menjadi nomad dan mengembala ternakan.

    ReplyDelete

Cakaplah apa saja yang benar asalkan tidak menghina sesiapa