Pengumuman

Saya terpaksa update semula blog ini kerana saya dapati masih dikunjungi ramai walau pun dah hampir sebulan saya umumkan blog ini tidak akan diupdate .Saudara/saudari boleh juga ke - mountdweller88.blogspot.com (blog kedua)



Saturday, September 26, 2015

Tragedi Mina: Kalau begini, kenapa pula petugas dipersalahkan?


Friday, September 25, 2015

Ketua Organisasi Haji Iran Sebut Penutupan 2 Jalan Picu Tragedi Mina

Foto: REUTERS/Ahmad Masood

Riyadh, - Pemerintah Iran terang-terangan menuduh pemerintah Arab Saudi bersalah atas tragedi Mina yang menyebabkan kematian ratusan jemaah haji. Bahkan menurut Ketua Organisasi Haji Iran, Said Ohadi, keputusan buruk yang diambil otoriti Saudi telah menyebabkan tragedi Mina yang terjadi pada Khamis, 24 September 2015.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumaat (25/9/2015), Ohadi menjelaskan keputusan buruk yang dimaksudnya. Dikatakannya, kerana alasan yang tidak diketahui, dua jalan  dekat lokasi pelemparan jumrah telah ditutup. Akibatnya, hanya tersisa tiga route lagi menuju kawasan jumrah  di Mina.

Menurut Ohadi, penutupan kedua jalan tersebut telah menyebabkan kerumunan massa menumpuk, hingga mengakibatkan aksi saling tolak menolak yang kemudian berakhir tragedi. "Ini menyebabkan insiden tragis tersebut," ujar Ohadi yang disiarkan stesyen televisyen Iran.

"Peristiwa ini menunjukkan kesalahan pengaturan dan kurangnya perhatian serius akan keselamatan para jemaah," cetus Ohadi. "Tak ada lagi penjelasan lain. Pegawai-pegawai Saudi harus dimintai tanggung jawab," tambahnya.

Sementara itu, menurut sumber-sumber seperti dikutip sejumlah surat khabar Arab, termasuk al-Dyar yang berbahasa Arab, konvoi kenderaan Putera Mahkota sekaligus Menteri Pertahanan Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud telah menyebabkan  para jemaah panik hingga menimbulkan aksi saling tolak-menolak.

"Konvoi besar Mohammad bin Salman Al Saud, putera Raja dan Putera Mahkota, yang dikawal oleh lebih dari 3,500 pasukan keselamatan, termasuk 200 tentera dan 150 polis , melaju di jalanan untuk melewati para jemaah yang bergerak menuju lokasi pelemparan jumrah, hingga menimbulkan kepanikan di antara jutaan jemaah yang bergerak dari arah berlawanan dan menyebabkan saling dorong," demikian diberitakan media-media Arab.

Tak ada pengesahan dari otoriti setempat atas laporan ini. Namun sejumlah pengamat mengatakan, adanya konvoi tersebut menjelaskan mengapa dua jalan menuju lokasi pelemparan jumrah ditutup. - detikNews via indah.com

3 comments:

  1. pemimpin malaysia n arab saudi dah macam sama jer...ada bela kambing hitam....so sapa sapa yg x sedar tu cepat lah bertaubat sebelum di kambing hitamkan...sesungguhnya Allah maha berkuasa.....Allah hu Akhbar.....

    ReplyDelete
  2. Adapun seorang perempuan Iran yang terluka dalam musibah Mina juga mengatakan, “Polisi di Mina pada hari musibah tidak memberikan pertolongan apapun dan banyak orang yang masih hidup di bawah tumpukan jenazah, akan tetapi mereka tidak peduli, dan ketika kami minta tolong, mereka mengatakan ‘sekarang waktu makan siang’.”

    Hossein Haqiqi, dokter kelompok hujjaj veteran perang yang berada di lokasi mengatakan, “Dari jarak 200 meter saya melihat para petugas menutup sebuah jalan yang dilalui lebih dari 100 ribu orang dengan menggunakan mobil, dan karena tidak ada lagi jalan maju, maka jumlah jemaah semakin padat.”

    Haqiqi menjelaskan, “Para petugas itu berada di lokasi dan tidak menolong, bahkan di situ ada helikopter akan tetapi mereka tidak melakukan apapun.”

    Dokter Iran ini lebih lanjut mengatakan, “Para hujjaj di bawah terik matahari meninggal dunia karena kehausan dan ini bukan insiden melainkan kejahatan, karena penutupan jalan dan tidak membatu serta tidak dikerahkannya tim medis, sudah terencana, dan bahkan setelah tiga jam berlalu mereka tidak membuka jalan untuk penyaluran bantuan.”(IRIB Indonesia/MZ)
    http://indonesian.irib.ir/international/timur-tengah/item/100912-saksi-mata

    ReplyDelete
  3. Adapun seorang perempuan Iran yang terluka dalam musibah Mina juga mengatakan, “Polisi di Mina pada hari musibah tidak memberikan pertolongan apapun dan banyak orang yang masih hidup di bawah tumpukan jenazah, akan tetapi mereka tidak peduli, dan ketika kami minta tolong, mereka mengatakan ‘sekarang waktu makan siang’.”

    Hossein Haqiqi, dokter kelompok hujjaj veteran perang yang berada di lokasi mengatakan, “Dari jarak 200 meter saya melihat para petugas menutup sebuah jalan yang dilalui lebih dari 100 ribu orang dengan menggunakan mobil, dan karena tidak ada lagi jalan maju, maka jumlah jemaah semakin padat.”

    Haqiqi menjelaskan, “Para petugas itu berada di lokasi dan tidak menolong, bahkan di situ ada helikopter akan tetapi mereka tidak melakukan apapun.”

    Dokter Iran ini lebih lanjut mengatakan, “Para hujjaj di bawah terik matahari meninggal dunia karena kehausan dan ini bukan insiden melainkan kejahatan, karena penutupan jalan dan tidak membatu serta tidak dikerahkannya tim medis, sudah terencana, dan bahkan setelah tiga jam berlalu mereka tidak membuka jalan untuk penyaluran bantuan.”(IRIB Indonesia/MZ)
    http://indonesian.irib.ir/international/timur-tengah/item/100912-saksi-mata

    ReplyDelete

Cakaplah apa saja yang benar asalkan tidak menghina sesiapa