Di Mauritius, pengkaji baru-baru ini menemui butiran pasir yang mengandungi fragmen mineral zikron yang usianya lebih tua dari pulau tersebut yakni 660 juta tahun dan sekitar dua bilion tahun. Sebuah studi baru yang tertulis dalam jernal Nature Geoscience, ilmuwan menyimpulkan mineral tua itu dulunya terdapat di sebuah daratan yang sekarang telah lenyap, di mana potongan-potongan kecilnya telah terseret naik ke permukaan selama pembentukan Mauritius.
"Ketika lava bergerak melalui material benua ketika melintasi jalan menuju ke permukaan, membawa beberapa batu yang mengandung zicron," jelas Bjørn Jamtveit, seorang ahli geologi di University of Oslo di Norway.
Sebagian besar batu mungkin hancur dan meleleh karena suhu tinggi lava namun sebagian butiran zicron dapat bertahan dan beku ke dalam lava (selama letusan) dan bergolek turun membentuk batuan pada permukaan Mauritius.
Jamtveit bersama rakannya mengandaikan bahwa mikrobenua yang hilang tersebut adalah apa yang dikenal dengan Mauritia, yang mana ukurannya seperempat dari luas Madagaskar. Kemudian, melalui kalkulasi ulangan bagaimana proses benua kuno tersebut terpisah, para ilmuwan menyimpulkan Mauritia merupakan salah satu dari bahagian kecil dari sebuah "superbenua" yang jauh lebih besar mencakupi India dan Madagaskar yang disebut Rodinia.
"Mauritia sebagai daratan ketiga yang tergelincir bersama dalam satu benua sebelum pembentukan Lautan Hindi," kata Jamtveit.
Akan tetapi seperti halnya Atlantis di masa prasejarah, Mauritia akhirnya tenggelam di bawah gelombang ketika India terpisah dari Madagaskar sekitar 85 juta tahun yang lalu. Para ilmuwan telah lama menjangka bahwa pulau-pulau volkanik mungkin menyimpan bukti benua yang hilang.
Inilah yang melatarbelakangi Jamtveit dan pasukannya memutuskan untuk menguji hipotesis ini selama berhenti di Mauritius sebagai bagian dari penelitian perjalanan panjang pada tahun 1999. Mauritius merupakan tempat penelitian yang baik karena merupakan pulau yang masih relatif muda, dan terbentuk dari lava laut yang mengandung zicron secara alami, mineral keras tidak mudah terpengaruh dengan cuaca.
"Jika usia zicron lebih tua dari sembilan billion tahun ditemukan di Mauritius, ini akan menjadi bukti yang baik akan kehadiran material benua yang terkubur," ungkap Jamtveit.
Awalnya, para ilmuwan cuba menghancurkan batu dari Mauritius untuk mengekstrak kristal zicron tetapi telah merusakan peralatan dan persoalan kontaminasi. "Inilah yang menjadi pengkajiannnya tertangguh buat sementara," kata Jamtveit.
Namun, beberapa tahun kemudian pasukan ini kembali lagi ke Mauritius dan kali ini mengambil sampel pasir dari dua pantai yang berbeza. Para ilmuwan berhasil mengekstraksi 20 sampel zicron yang terkandung dalam pasir tersebut.
Kali ini mereka berhasil menentukan tarikh dari lapan sampel yang ada dengan mengkalkulasi tingkat unsur-unsur uranium dan thorium di dalamnya. Kelapan-lapan sampel itu memberikan bukti usia yang lebih tua dari usia lava Mauritius. (Umi Rasmi. Sumber: National Geographic News)
Ilmuwan menyimpulkan Mauritia, merupakan salah satu bahagian kecil dari sebuah "superbenua" - sumber
No comments:
Post a Comment
Cakaplah apa saja yang benar asalkan tidak menghina sesiapa