Kita selalu merungut bila makanan yang disediakan tidak memenuhi citarasa kita. Kita jarang berterima kasih kepada isteri yang menyediakan makanan untuk memenuhi tembolok kita.
Sepatutnya kita mensyukuri nikmat hidup yang dimiliki saat ini..
Fotografernya : Kevin Charter bunuh diri akibat depresi 3 bulan setelah mengambil foto - foto dibawah ini.
Satu lagi "bukti" yang memperkuat alasan, Kenapa kita sepatutnya mensyukuri makanan dan minuman yang masih dengan mudah kita dapatkan...
Sementara itu , ironisnya, bukankah dengan mudahnya kita masih saja sering menyia-nyiakan (membuang) makanan/minuman yang kita anggap lebih?
feel very GRATEFUL for what I have today...
"I felt very fortunate to live in this part of the world. I promise I will never waste my food no matter how bad it can taste and how full I may be. I promise not to waste water. I pray that this little boy be alleviated from his suffering
I pray that we will be more sensitive towards the suffering in the world around us and not be blinded by our own selfish nature and interests. I hope this picture will always serve as a reminder to us about how fortunate we are and that we must never ever take things for granted.
Think & look at this...when you complain about your food and the food we waste daily..." MAY ALL BEINGS BE FREE FROM SUFFERING!!!!
Please don't break this and keep on forwarding it to all our friends. On this good day, let's make a prayer for the suffering in any place around the globe and send this friendly reminder to others.
People have said time and again that it's better to have loved and lost than never to have loved at all. But what they will probably never understand is how I'll always be a winner for having loved you
kalau di lihat balik memang kita kufur tak tau menghargai nikmat Allah..
ReplyDeletePakdin, saya bersyukur dengan nikmat ALlah selama ini.
ReplyDeleteInsafnya melihat foto-foto ini. Saya pernah membacanya di Mastika tidak lama dahulu.
Betapa kita di Malaysia hidup aman dan senang, masih ada di sudut dunia ini yang kelaparan dan merana.
Ya Allah, aku tak mau jadi hamba-Mu yang kufur...
salam pakdin,
ReplyDeleteuntuk n3 pakdin kali ni, aku tak mampu nak baca dua kali..
tak sanggup..
mr edz
ReplyDeletePak Din pun terpukul dengan gambar-gambar ini.
Sdr. Brahim.
ReplyDeleteItulah kita manusia yang terlalu lemah untuk bersyukur dan berterima kasih. Saya pun ada juga kadangkala merungut sebab lauk yang disediakan tidak mengikut kehendak selera (nafsu sebenarnya)
Rupanya Iblis ada di mana-mana hatta di hadapan makanan kita sekali pun.
W'salam aku.
ReplyDeleteMemang Pak Din bertujuan menginsafkan diri sendiri dan memberikan peringatan untuk orang lain.
Kita terlalu memuja nafsu yang diperkudakan Iblis laknatullah. Bila kita senang kita lupa diri, kita lupa Tuhan dan kita lupa penderitaan orang lain.
ya Allah, betapa lapangnya hidup saya...... alhamdulillah
ReplyDeleteMak Su.
ReplyDeleteKita kekadang tu silap. Kita bandingkan hidup kita dengan orang yang lebih dari kita. Kita tidak pandang ke bawah.
Salam PakDIn..mmg keadaan daif..kalau kita ke negara org seperti Indonesia,India..mmg kita bersyukur dngan keadaan di Malaysia..kalau di jepun pulak terkenal dengan kos sara hidup yang tinggi,tak ketinggalan dengan cukai pendptan yg mencanak2..jomlaaa sama2 kita jaga tanahair bertuah kita ni..tempat kita pijak ni milik kita..kalau bukan kita sebagai benteng sapa lagi..nak arap bangsa asing yang bukan ditakrifkan sebagai "melayu"..haiihh..dol said di naning,datuk bahaman di semantan,Mat Kilau dengan ayah dia Imam Rasu,terus ke generasi Leftenan Adnan pastu Kanang anak Langkau..semua dah bermatian utk nak menyediakan keadaan semewah dan semakmur yang kita kecapi sekarang..kalau masih kufur kepada nikmat..haihhh..mengeluh panjang sy lagi....
ReplyDeleteassalammualaikum
ReplyDeletesedih sekali.
hairan betul, setiap hari kita dengar ada saja sumbangan, derma dari dermawan satu dunia ...ke mana perginya bantuan tersebut ya?
semoga Allah melaknat orang2 yang menyalahguna sumbangan dan pertolongan dan akibatnya tidak sampai kepada insan2 daif ini.
menginsafkan sungguh
tu la dia...kalau nak bersedih tak cukup air mata nak ditumpahkan lagi...mungkin...& kalau nak dihitung nasib kita (saya doakan) adalah jauh lebih baik drp mereka yg dlm gambar...mungkin seksa atau kesengsaraan mereka itu jauh di mata kita... mungkin ia di jauh di pendalaman benua Afrika...namun biar ia dekat di hati kita dengan ia menyebabkan kita bersyukur & memanjangkan kesyukuran kita dengan terus berbakti seperti banyakkan bersedekah, menderma, meminjam, memberi apa yang kita mampu atau sikit daripada apa yang kita ada untuk sesiapa yang perlu/terdesak/susah/miskin di sekeliling kita..terutama sanak saudara, jiran tetangga di mana kita tinggal...walaupun mereka bukan Islam (non-Moslem).
ReplyDeleteHanz
ReplyDeleteKita tidak perhitungkan sama ada Muslim atau pun tidak. Mereka menderita, kita selesa di anugerahkan kesenangan dan kemakmuran tetapi ramai di antara kita gagal bersyukur.
Yang menyayat hati ialah gambar di bawah sekali. Seorang kanak-kanak belum pun mati tetapi Vulture sudah pun menunggu!
W'salam aaapit.
ReplyDeleteBetul kita makmur, kita aman, kita selesa. Tapi kita tidak menghargai apa yang dikurniakan.
Dalilnya berapa orang hartawankah yang bersedekah dan berzakat sepenuhnya?
Berapa orang hartawankah mewakafkan hartanya untuk kebajikan?
Berapa orang hartawankah yang menaja anak-anak yatim?
Ada bukanya tidak ada tetapi berapa keratkah?
Wa'alaikumussalam a kl citizen.
ReplyDeleteEntah berapa banyak derma yang dah lesap di tengah jalan sebelum sampai kepada yang berhak. Mereka tidak mengira dosa dan pahala bila minda dan jiwa dikuasai nafsu.
Saya dah serik nak menderma melalui agen bila derma tsunami dulu banyak yang tidak sampai ke destinasi sepatutnya. Tengok apa yang berlaku di Kuala Kedah. Ke mana perginya duit derma itu semua?
Antara sebab saya berusaha untuk tak lagi mengeluh tentang makanan..
ReplyDeleteRashid
ReplyDeleteDulu uncle juga mengeluh bila makanan yang dihidangkan tidak menepati selera. Tapi bila ingatkan Rasulallah tidak pernah merungut soal makanan, timbul pula rasa bersalah kerana tidak bersyukur.