Iran dakwa angka korban di Mina lebih 1300 orang
Tehran mengesahkan sekurang-kurangnya 125 warganya maut dalam insiden rempuhan yang berlaku
PETALING JAYA: Iran mendakwa jumlah angka korban dalam insiden di Mina sekali ganda lebih ramai daripada angka dikeluarkan pihak berkuasa Arab Saudi.
Ketua Pertubuhan Haji dan Jemaah Iran, Sa’eed Ohadi berkata, korbannnya mencecah lebih sekali ganda di mana 1,500 nyawa terbunuh.
Dia juga mengesahkan dalam kejadian pada Khamis itu, sekurang-kurangnya 125 daripada mangsa membabitkan warga negara itu.
Dalam kenyataannya, Riyadh mengesahkan 717 jemaah terkorban manakala 863 yang lain cedera ketika mereka sedang berpusu-pusu untuk melontar Jamrah.
Susulan insiden ketiga di musim haji tahun ini, Iran juga menuding jari kepada Arab Saudi yang dikatakan gagal menyediakan kawalan keselamatan kepada mereka yang melaksanakan ibadat itu.
Sebelum ini, Penjaga Dua Tanah Suci itu menyalahkan jemaah yang dituduhnya tidak mematuhi arahan yang dikeluarkan.
keluarga saud ni bukan penjagax kaabah tapi penjaga setanirajim dan jin ifrit lalnatullah
ReplyDeletehttp://indonesian.irib.ir/international/timur-tengah/item/100912-saksi-mata-mina-diminta-tolong-para-petugas-saudi-utamakan-makan-siang
ReplyDeletehidup di bawah tumpukan jenazah, akan tetapi mereka tidak peduli, dan ketika kami minta tolong, mereka mengatakan ‘sekarang waktu makan siang’.”
Hossein Haqiqi, dokter kelompok hujjaj veteran perang yang berada di lokasi mengatakan, “Dari jarak 200 meter saya melihat para petugas menutup sebuah jalan yang dilalui lebih dari 100 ribu orang dengan menggunakan mobil, dan karena tidak ada lagi jalan maju, maka jumlah jemaah semakin padat.”
Haqiqi menjelaskan, “Para petugas itu berada di lokasi dan tidak menolong, bahkan di situ ada helikopter akan tetapi mereka tidak melakukan apapun.”
Dokter Iran ini lebih lanjut mengatakan, “Para hujjaj di bawah terik matahari meninggal dunia karena kehausan dan ini bukan insiden melainkan kejahatan, karena penutupan jalan dan tidak membatu serta tidak dikerahkannya tim medis, sudah terencana, dan bahkan setelah tiga jam berlalu mereka tidak membuka jalan untuk penyaluran bantuan.