Kerajaan Malaysia sudah hampir lumpuh kerana pemimpin korup yang berusaha untuk kekalkan kuasa
suarakami
Perkembangan politik di tanah air akhir-akhir ini amat menarik perhatian kita semua.
Ada pihak bermati-matian cuba pertahankan diri untuk terus berkuasa. Ada pihak menyeru kepada "good governance".
Ada pihak mahu perdana menteri meletak jawatan dan diganti dengan pemimpin baharu.
Ada pihak mahu menjadi "penasihat" kepada Umno di samping terus berada bersama-sama dengan pihak pembangkang.
Ada pihak terutama anak muda "bosan" dengan pemimpin dalam kerajaan dan "waspada" dengan pihak pembangkang.
Mereka lebih suka menubuhkan kumpulan badan bukan kerajaan (NGO) untuk bersuara.
Ramai pula pihak pembangkang dan ada daripada NGO yang dihadapkan ke mahkamah atas pelbagai tuduhan.
Ada yang hanya menyeru perdana menteri untuk letak jawatan akhirnya dia didakwa di mahkamah.
Sebaliknya ada yang juga suruh perdana menteri letak jawatan tapi tidak pula didakwa.
Apa sebenarnya yang sedang berlaku pada masa ini di negara kita?
Mari kita lihat bersama-sama.
Keadaan seperti ini sudah tentu tidak kondusif untuk sesebuah negara jika kita hendak bercakap soal pembangunan fizikal, mental dan spiritual rakyatnya.
Jika hendak digambarkan pada rumah tangga dalam sebuah keluarga, ia pada tahap amat menekan dan tertekan.
Si ibu dan si bapa dalam keadaan amat depresi. Ibu menyalahkan bapa dan bapa menyalah ibu. Anak terbiar. Tidak dikisahkan lagi.
Kewarasan akal sudah tiada lagi. Si bapa melemparkan kata-kata yang sungguh tidak enak didengar kepada si Ibu. Begitu juga si ibu pun tidak mahu mengalah juga melemparkan kata-kata yang tidak kurang bisanya pada si bapa.
Hal pelajaran anak, kesihatan anak, kebajikan dan lain-lain sudah tidak dipedulikan.
Jiran tetangga juga hairan bagaimana keadaan seperti itu dibiarkan terus berlarutan.
Dan sudah tidak nampak ada jalan keluar.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
ReplyDeleteselamat menderita dek kerana satu puak ni
Dampak Buruk Sistem Demokrasi
ReplyDelete1. Mengancam akidah umat Islam.
Bahaya paling mendasar dari demokrasi adalah bahwa sistem ini telah menjadi agama baru bagi kaum muslim. Dari segi akidah, ide demokrasi telah merampas hak Allah untuk membuat hukum dan menyerahkannya kepada hawa nafsu manusia.
Demokrasi bisa membuat kaum muslim menjadi kufur terhadap hukum-hukum Allah. Berdasarkan ide demokrasi ini juga akan muncul pandangan bahwa semua agama adalah sama sehingga manusia tidak boleh dibeda-bedakan atas dasar agamanya. Hal ini diperkuat oleh argumentasi tentang kebebasan beragama. Akibat pandangan seperti ini, tidak sedikit kaum muslim yang murtad (keluar) dari Islam, atau seorang wanita muslimah tidak merasa berdosa ketika menikah dengan laki-laki kafir dengan alasan persamaan agama.
2. Menjauhkan kaum muslim dari aturan-aturan Islam
Implikasi logis dari demokrasi adalah jauhnya kaum muslim dari aturan-aturan Islam, terutama dalam masalah publik (kemasyarakatan). Hal ini disebabkan karena demokrasi telah menetapkan garis tegas, bahwa agama tidak boleh terlibat untuk mengatur masalah publik. Jadilah kaum muslim sekarang hanya terikat dengan aturan Allah (itu pun kalau dia mau) dalam masalah-masalah individu, ritual dan moral; sementara dalam masalah publik mereka terikat dengan asas manfaat sesuai dengan hawa nafsu mereka.
2. Menjauhkan kaum muslim dari aturan-aturan Islam.
Implikasi logis dari demokrasi adalah jauhnya kaum muslim dari aturan-aturan Islam, terutama dalam masalah publik (kemasyarakatan). Hal ini disebabkan karena demokrasi telah menetapkan garis tegas, bahwa agama tidak boleh terlibat untuk mengatur masalah publik. Jadilah kaum muslim sekarang hanya terikat dengan aturan Allah (itu pun kalau dia mau) dalam masalah-masalah individu, ritual dan moral; sementara dalam masalah publik mereka terikat dengan asas manfaat sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Demikian juga, akibat kebebasan berperilaku, tersebar luaslah pornografi dan pornoaksi. jelas bahwa sebagai negeri yang berpenduduk mayoritas muslim, sebetulnya kita harus malu; malu karena justru demokrasi yang dipuja-puji oleh pihak lain pada faktanya hanya memproduksi banyak keburukan.
Wallahu’alam