PINGAT DISEMAT DI DADANYA
SIAPA MENANG DI MEDAN JUANG?
-hib-
MEREKA pun datang berbondong-bondong. Lalu tiap tahun sama waktunya mereka daki bukit menerima anugerah. Siapa saja yang menang di medan juang?
Apa saja sumbangan dan bakti mereka selama nian dan apa saja hukum2 yang menyebabkan mereka penerima anugerah itu yang dikata terbilang?
Ada yang siap menjadi menderma untuk mendapat anugerah, maka sesudah itu dapatlah title dan bergelar datuk atau tan sri dan kalangan mereka itu ada yang koruptor, makan suap, rasuah dan putar belit alam malah ada yang jual temberang.
memang dunia ini aneh
seorang tukang cuci jamban atau angkat sampah di DBKK sebenarnya lebih berjasa banding mereka dan seorang penjual tempe di kaki lima kekadang jasanya lebih hebat banding yang menerima bintang disematkan di dada tiap tahun itu.
dunia sekarang adalah dunia ampu, dunia bodek dan dunia temberang serta dunia bohong dan siapa yang berada di wilayah ini maka siaplah namanya dijulang dan ada di puncak dan kala mendapat anugerah dipanggil datuk temberangnya bukan main.
jalannya dada ke depan dan cakapnya tinggit melanggit dan angkuhnya mengatasi tujuh lapis langit dan di situ maka ramailah yang berbondong menjabat tangan sambil tertunduk-tunduk macam orang jepun menyembah dan peluknya mengalahkan peluk terhadap seorang ayah pulang dari mekah.
memang beginilah yang korup, berkata bohong dan bersikap angkuh takbur riak disanjung mulia sedang yang alim, baik lurus dihina-hina malah dikata pengkhianat jahat dan konon sengaja menjatuhkan kesan berhati cemburu atau sakit hati.
Itulah sebab2nya saya menolak 3 pingat yang dianugerahkan dulu dan lebih baik tidak punya apa-apa kalau pingat2 itu lebih kurang sama nilainya yang dijual di pasar malam dan kerana itulah juga seorang harris salleh mengembalikan pingatnya sebab nilainya sama macam ringgit jatuh tersungkur tidak laku di beberapa negara lain di luar sana.
kesihan!
Kesihan!
ISMAILY BUNGSU
3 Oktober, 2016
10:31am
SIAPA MENANG DI MEDAN JUANG?
-hib-
MEREKA pun datang berbondong-bondong. Lalu tiap tahun sama waktunya mereka daki bukit menerima anugerah. Siapa saja yang menang di medan juang?
Apa saja sumbangan dan bakti mereka selama nian dan apa saja hukum2 yang menyebabkan mereka penerima anugerah itu yang dikata terbilang?
Ada yang siap menjadi menderma untuk mendapat anugerah, maka sesudah itu dapatlah title dan bergelar datuk atau tan sri dan kalangan mereka itu ada yang koruptor, makan suap, rasuah dan putar belit alam malah ada yang jual temberang.
memang dunia ini aneh
seorang tukang cuci jamban atau angkat sampah di DBKK sebenarnya lebih berjasa banding mereka dan seorang penjual tempe di kaki lima kekadang jasanya lebih hebat banding yang menerima bintang disematkan di dada tiap tahun itu.
dunia sekarang adalah dunia ampu, dunia bodek dan dunia temberang serta dunia bohong dan siapa yang berada di wilayah ini maka siaplah namanya dijulang dan ada di puncak dan kala mendapat anugerah dipanggil datuk temberangnya bukan main.
jalannya dada ke depan dan cakapnya tinggit melanggit dan angkuhnya mengatasi tujuh lapis langit dan di situ maka ramailah yang berbondong menjabat tangan sambil tertunduk-tunduk macam orang jepun menyembah dan peluknya mengalahkan peluk terhadap seorang ayah pulang dari mekah.
memang beginilah yang korup, berkata bohong dan bersikap angkuh takbur riak disanjung mulia sedang yang alim, baik lurus dihina-hina malah dikata pengkhianat jahat dan konon sengaja menjatuhkan kesan berhati cemburu atau sakit hati.
Itulah sebab2nya saya menolak 3 pingat yang dianugerahkan dulu dan lebih baik tidak punya apa-apa kalau pingat2 itu lebih kurang sama nilainya yang dijual di pasar malam dan kerana itulah juga seorang harris salleh mengembalikan pingatnya sebab nilainya sama macam ringgit jatuh tersungkur tidak laku di beberapa negara lain di luar sana.
kesihan!
Kesihan!
ISMAILY BUNGSU
3 Oktober, 2016
10:31am
No comments:
Post a Comment
Cakaplah apa saja yang benar asalkan tidak menghina sesiapa